-->

marquee

Tuesday, July 20, 2010

ADAB MURID THORIQOH KEPADA GURU (MURSYID)

Dalam dunia thoriqoh dikenal system masyikhoh (ke-syekh-an), dimana ditegaskan seorang murid harus tunduk kepada gurunya. Kepatuhan murid terhadap guru dalam thoriqoh digambarkan laksana mayat di tangan orang yang memandikannya.
Apabila ia masih hidup, seorang murid merelakan semua yang ada dalam hidupnya kepada gurunya. Ia tunduk, patuh dan siap menjalankan setiap perintah dari gurunya, kapanpun dan dimanapun. Diantara adab-adab murid terhadap guru (mursyid) secara umum adalah sebagai berikut:
1. seorang murid harus selalu memuliakan gurunya, jangan sampai ia menghina gurunya, baik secara lahir maupun secara bathin
2. patuh, tunduk dan rela terhadapa berbagai perlakuan sang guru. Murid juga harus rela menghidmahkan harta dan jiwanya kepada gurunya
3. selalu menuruti apa yang disampaikan guru, murid tidak diperkenankan menentang apa yang dilakukan gurunya
4. tujuan utama khidmah kepada guru adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena gurunya adalah wasilah untuk tujuan tersebut
5. mendahulukan kepentingan guru daripada kepentingan pribadinya
6. tidak diperbolehkan mengintai apa yang dijalankan guru, karena ini akan menggugurkan haknya sebagai murid
7. selalu mengingat petuah-petuah gurunya, dimanapun ia berada
8. mengingat berkah yang didapatkan, baik dunia maupun akhirat adalah hasil dari berkah gurunya
9. tidak mudah mengambil keputusan dari sebuah mimpi (menafsirkan mimpi)
10. tidak ikut serta menyebar-luaskan rahasia gurunya, meskipun rahasia tersebut sudah diketahui oleh umum
11. menghormati pemberian guru dan tidak memindah-tangankan pemberian tersebut kepada siapapun
12. tidak menyatakan kekurangan guru, walaupun ia sendiri melihat ada kekurangan pada gurunya
13. tidak banyak bicara kepada gurunya saat berhadapan
14. merendahkan suara saat berada daam pertemuan bersama dengan gurnya
15. duduk dengan sopan, bersila dan tawaruk dengan kepala tertunduk di hadapan guru
16. bergegas secepatnya menyelesaikan perintah guru
17. menjauhi segala hal yang dibenci oeh gurunya dan membenci segala hal yang dibenci gurunya
18. tidak duduk bersama dengan orang-orang yang membenci gurunya
19. tidak menduduki tempat yang disediakan untuk gurunya
20. tidak mengutip pernyataan guru\, kecuali ia mampu memahami dan mencernanya serta menjelaskan secara benar.


Sumber: Al Mihrab/edisi14/ hal 51